Sabtu,
7 Oktober 2012, acara akad nikah putri Bapak Luthfi bin Umar Ammar,
sebagaimana biasanya acara dimulai dengan Qiraat al-Qur’an dan ditutup
dengan do’a. Kali ini doa yang dibacakan terdengar istimewa karena tidak
sebagaimana biasanya. Doa yang dirangkai dengan kalimat yang indah
membuat hadirin menyimak dengan khusyu’ dan mengaminkannya dengan penuh
perhatian. Usai acara akad nikah, beberapa hadirin berebut meminta teks
doa itu dan ingin memperbanyak untuk disimpan dan dibaca. Siapa yang
membacaan doa itu?
Adalah
ustadz Muhammad Bazmul,seorang guru di Madrasah (kemudian juga
Pesantren) Al-Irsyad Bondowoso, berusia 80-an tahun. Beliau adalah salah
seorang alumni Madrasah Al-Irsyad Bondowoso yang masih hidup sampai
saat ini, merupakan salah satu murid angkatan pertama (?) yang
menyaksikan sejarah perjalanan Al-Irsyad Cabang Bondowoso sejak awal
berdirinya. Ustadz Bazmul mengikuti dan terlibat langsung dalam berbagai
kegiatan, perjuangan yang berliku-liku, kegetiran, kegembiraan dan
kebanggaan (akan prestasi yang pernah dicapai oleh cabang Bondowoso)
dalam kurun waktu sedikitnya 7 dekade.
Dalam
pertemuan di rumah beliau (diantar oleh Akhina Zeyd Ammar) beliau
menceritakan secara singkat beberapa penggalan sejarah Al-Irsyad
Bondowoso, mulai berdiri sampai dengan saat ini. Diantara yang
dikisahkan adalah mengenai Mars Al-Irsyad dan Mars Mu’tamar Al-Irsyad.
Menurut ustadz Bazmul yang menulis teks Mars Al-Irsyad adalah ustadz
Zain Bawazier - salah seorang tokoh yang disegani dan menjadi guru bagi
hampir seluruh Irsyadiyyin yang ada di Bondowoso. Sementara aransemen
lagunya ditulis oleh Ustadz Said Attamimi. Notasi aransemen lagu ini
kemudian tulis kembali oleh ustadz Taufiq Muhammad Bazmul (putra ustadz
Muhammad Bazmul).
Walaupun hanya bertemu sejenak (mungkin 1 jam) saja, saya terkesan dengan kesederhanaan, kesabaran dan keteguhannya mempertahankan Mabda’ Al-Irsyad sejak beliau menjadi murid di madrasah Al-Irsyad sampai hari ini. Hal yang menonjol dari Ustadz Muhammad Bazmul adalah kemampuannya dalam berbahasa Arab (beliau mengajar bahasa Arab) dan minatnya dalam kesenian serta sastra.
Diantara karyanya adalah syair yag ditulisnya dengan judul : Yaa Ibnaa’il Irsyaad...wa Yaa Syabaabil Irsyad. Karya ini pernah dibacakan dalam acara perpisahan murid Pesantren Al-Irsyad Bondowoso tahun 1994 (rekaman pembacaan syair ini disimpan oleh ustadz Bazmul dan sempat diperdengarkan kepada saya sabtu siang 7 Oktober 2012). Mendengarkan syair itu dibacakan saya terharu betapa semangat ustadz Bazmul sangat kuat, cita-citanya tinggi, impiannya bagi generasi muda Al-Irsyad sangat jelas yakni: membawa mabda’ Al-Irsyad dengan konsisten dan mempertahankan missi da’wah sesuai dengan missi agama.
Kita, generasi muda, Al-Irsyad perlu dan ......sekali lagi perlu meneladani perjuangan dan sumbangsih tokoh-tokoh yang telah berjuang di daerah-daerah, seperti Bondowoso, yang seringkali tidak terdengar gemanya....akan tetapi memiliki nilai keteladanan yang mengagumkan.....memiliki nilai pengabdian yang tinggi......walaupun dilakukan tanpa publikasi. Ilaal Amaami Banil Irsyad.............!
Walaupun hanya bertemu sejenak (mungkin 1 jam) saja, saya terkesan dengan kesederhanaan, kesabaran dan keteguhannya mempertahankan Mabda’ Al-Irsyad sejak beliau menjadi murid di madrasah Al-Irsyad sampai hari ini. Hal yang menonjol dari Ustadz Muhammad Bazmul adalah kemampuannya dalam berbahasa Arab (beliau mengajar bahasa Arab) dan minatnya dalam kesenian serta sastra.
Diantara karyanya adalah syair yag ditulisnya dengan judul : Yaa Ibnaa’il Irsyaad...wa Yaa Syabaabil Irsyad. Karya ini pernah dibacakan dalam acara perpisahan murid Pesantren Al-Irsyad Bondowoso tahun 1994 (rekaman pembacaan syair ini disimpan oleh ustadz Bazmul dan sempat diperdengarkan kepada saya sabtu siang 7 Oktober 2012). Mendengarkan syair itu dibacakan saya terharu betapa semangat ustadz Bazmul sangat kuat, cita-citanya tinggi, impiannya bagi generasi muda Al-Irsyad sangat jelas yakni: membawa mabda’ Al-Irsyad dengan konsisten dan mempertahankan missi da’wah sesuai dengan missi agama.
Kita, generasi muda, Al-Irsyad perlu dan ......sekali lagi perlu meneladani perjuangan dan sumbangsih tokoh-tokoh yang telah berjuang di daerah-daerah, seperti Bondowoso, yang seringkali tidak terdengar gemanya....akan tetapi memiliki nilai keteladanan yang mengagumkan.....memiliki nilai pengabdian yang tinggi......walaupun dilakukan tanpa publikasi. Ilaal Amaami Banil Irsyad.............!
sumber
http://www.pemudaalirsyad.or.id/2012-05-25-22-41-10/super-volunteer/107-ustadz-muhammad-bazmul.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar